Laporan Terbaru

Muqaddimah


Sahabat,
Berkorban adalah sebuah keniscayaan dalam hidup. Dalam bahasa manajemen, untuk mencapai goaldiperlukan effort (ikhtiar), dan cost (biaya) yang kesemuanya merupakan bentuk pengorbanan.

Dalam kitab Al-Mahabbah, Imam Ghazali menegaskan bahwa cinta kepada Allah adalah puncak dari segala tujuan (al-ghayatul ghayah) seluruh maqam spiritual. Sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an: “(Allah) mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya”. (QS. Al-Maidah: 54)

Untuk menggapai cinta ilahi, jelas diperlukan pengorbanan. Misalnya dengan harta bahkan juga jiwa. Dalam QS. Ali IMran ayat 92 Allah berfirman: “sekali-kali kalian tidak akan sampai kepada kebaktian yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan, apa saja yang kamu nafkahkan, sungguh Allah mengetahuinya”.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal Allah belum membuktikan siapa-siapa orang yang berjihad diantara kamu dan siapa yang sabar”. (QS. Ali Imran: 142)

Berkorban demi Allah adalah ibadah. Tapi, beribadah dengan motivasi ketakutan (fear motivation)lantaran ancaman neraka, menunjukkan kecerdasan spiritual paling rendah. Di atasnya ada motivasi hadiah (reward motivation) sebagai kecerdasan spiritual yang lebih baik. Tingkatan berikutnya adalah motivasi karena memahami bahwa kitalah yang butuh beribadah (internal motivation), dan tingkatan kecerdasan spiritual tertinggi adalah ketika kita menjalankan ibadah karena kita menyadari diri kita sebagai hamba Allah yang berusaha meraih cinta-Nya (love motivation).

Maka, marilah kita berqurban dengan penuh rasa cinta. Cinta senantiasa menginginkan yang terbaik. Dengan demikian, tentunya Anda ingin agar qurban Anda tertunaikan dengan sebaik-baiknya. Tak sekadar memenuhi syarat, tapi terlaksana dengan menbarkan multi-manfaat.

Insya Allah, bersama QURBAN MULTI MANFAAT di LAZIS Dewan Da’wah, makna qurban anda menjadi lebih dari yang anda bayangkan!